Minggu, 31 Mei 2015
SYUKUR DAN SABAR
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”[1].
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah, bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan seorang hamba. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur”[2].
Dalam Al-Qur’an, Allah memuji secara khusus hamba-hamba-Nya yang memiliki dua sifat ini sebagai orang-orang yang bisa mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah. Allah berfirman:
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemehakuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur” (QS Luqmaan: 31).
Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits ini:
Imam Ibnul Qayyim berkata: “(Hadits di atas menunjukkan bahwa) tingkatan-tingkatan iman seluruhnya (berkisar) antara sabar dan syukur”[3].
Kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di sisi Allah, baik dalam kondisi yang terlihat membuatnya senang ataupun susah.
Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah dalam segala ketentuan takdir-Nya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya.
Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah, sehinnga semua dosa dan keburukan akan menimpanya, dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidakridhaannya terhadap ketentuan takdir Allah, serta di akhirat mendapat siksa neraka.
Keutamaan dan kebaikan dalam semua keadaan hanya akan diraih oleh orang-orang yang sempurna imannya[4].
Rukun sabar ada tiga yaitu: menahan diri dari sikap murka terhadap segala ketentuan Allah I, menahan lisan dari keluh kesah, dan menahan anggota badan dari perbuatan yang dilarang (Allah), seperti menampar wajah (ketika terjadi musibah), merobek pakaian, memotong rambut dan sebagainya[5].
Rukun syukur juga ada tiga:
mengakui dalam hati bahwa semua nikmat itu dari Allah Ta’ala,
menyebut-nyebut semua nikmat tersebut secara lahir (dengan memuji Allah dan memperlihatkan bekas-bekas nikmat tersebut dalm rangkan mensyukurinya),
menggunakan nikmat tersebut di jalan yang diridhai Allah[6].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Catatan Kaki
[1] HSR Muslim (no. 2999).
[2] Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “’Uddatush shaabiriin” (hal. 88).
[3] Kitab “Thariiqul hijratain” (hal. 399).
[4] Keempat faidah di atas kami nukil dari kitab “Bahjatun naazhiriin” (1/82-83).
[5] Lihat keterangan imam Ibnul Qayyim dalam kitab “al-Waabilish shayyib” (hal. 11).
Jumat, 29 Mei 2015
PELAKSANAAN UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Rencana pelaksanaan Ujian Akhir Semester Genap Tahun pelajaran 2014/2015 MIS Al Syaf Takhir Insya Allah akan dilaksanakan mulai hari Kamis, 4 Juni sampai 13 Juni 2015. Persiapan ujian akhir semester genap ini telah dimulai dengan persiapan pengadaan soal ulangan di Gugus VIII SDN 18 Woja untuk mata pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBK, PKn untuk kelas III, IV, dan V. sedangkan untuk mata pelajaran agama seperti Fiqih, SKI, Al Qur'an Hadist dan Bahasa Arab dibuat oleh guru-guru pada MIS Al Syaf Takhir.
Selasa, 26 Mei 2015
RENUNGAN QALBU
Renungan Islam
Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.
Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.
Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..
Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.
Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.
Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.
Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.
Teruslah berbuat baik... berkata baik...!
Kritisi semua yang tidak baik.
Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...
Senin, 25 Mei 2015
INFORMASI SERTIFIKASI GURU
INFORMASI SERTIFIKASI GURU
Kriteria
1. Berstatus sebagai Guru Tetap, dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) dari kementerian Agama atau Dinas Pendidikan bagi PNS. Bagi guru bukan PNS yang mengajar pada RA/Madrasah swasta, SK sebagai guru tetap diterbitkan oleh penyelenggara pendidikan/kepala satuan pendidikan, sementara guru bukan PNS yang mengajar pada madrasah negeri, SK dapat diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Kepala Madrasah yang bersangkutan.
2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
3. Aktif mengajar di RA/Madrasah, negeri maupun swasta, yang menjadi satuan administrasi pangkal (satminkal, atau tempat tugas induk/pokok) dan sekurang-kurangnya mempunyai beban kerja 6 (enam) jam tatap muka per pekan.
4. Berusia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun pada tanggal 31 Desember 2014.
5. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang memiliki izin penyelenggara.
6. Guru RA/Madrasah yang belum sarjana (S-1) tidak bisa mengikuti sertifikasi tahun 2014, kecuali pada tahun 2013, telah berusia 50 (lima puluh) tahun per 1 januari 2013 dan mempunyai pengalaman kerja minimal 20 (dua puluh) tahun sebagai guru; atau mempunyai golongan IV/a.
6. Jika mengajar tidak sesuai latar belakang keahlian yang dimiliki, harus memiliki pengalaman 5 tahun mengajar pada mata pelajaran yang diampu.
7. Memiliki masa kerja sebagai guru (PNS aau bukan PNS) minimal 8 tahun per 31 Desember 2013 pada satuan pendidikan formal secara akumulatif, atau sudah menjadi guru RA/madrasah per 30 Desember 2005 sampai sekarang secara terus-menerus.
8. Data calon peserta sertifikasi tahun/kuota 2014 diambil berdasarkan data hasil verifikasi dan validasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui program PADAMU NEGERI.
9. Guru RA/Madrasah atau guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dapat diberi sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
10. Memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doctor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran atau tugas kepengawasan yang diampunya dan mempunyai golongan sekurang-kurangnya IV/b, atau
11. Memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c.
Prosedur
Pola Sertifikasi Guru RA/Madrasah Tahun 2014 berdasarkan Petunjuk teknis sertifikasi guru Kemenag tahun 2014 akan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 11 Tahun 2011, Guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui salah satu dari pola berikut :
-Pemberian Sertifikasi Pendidik Secara langsung (PSPL)
-Portofolio (PF)
-Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PKPG)
-Pendidikan Profesi Guru (PPG)
-Pola Sertifikasi kecuali untuk PPG yang diatur oleh Kemenag secra terpisah
Minggu, 24 Mei 2015
Kuatkan Karakter Santri Madrasah Dengan Kajian Islami
Dunia remaja dan pelajar hingga saat ini
masih tetap diwarnai tawuran, kriminalitas, kekerasan, pergaulan bebas,
miras dan obat terlarang. Banyak orang tua yang mengeluh akan tindakan dan prilaku anak khususnya anak yang masih duduk di bangku pendidikan, ada yang ugal-ugalan motor, minumam keras, tutur sapa yang kurang santun, serta gaya hidup yang kurang baik. Hal ini tentunya menjadi tanggungjawab dan beban berat bagi madrasah untuk membangun citra pendidikan ke arah yang lebih baik sesuai dengan tuntutan dan ajaran yang telah disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW. Sebagai salah satu contoh yang diteladankan oleh Yayasan Al Syaf Takhir dengan mengadakan kajian rutin kerohanian dan pemmantapan pemahaman dan keyakinan tentang isi kandungan Al Qur'an yang dilaksanakan setiap hari Jum'at pagi. Kegiatan lain juga dilakukan dalam rangka membimbing santri seperti TPQ yang merupakan program rutin mingguan madrasah.
Beban dan tanggungjawab berat ini tentunya tidak dapat dibebankan hanya pada dunia pendidikan. Orang tua, lingkungan dan masyarakat juga mempunyai tanggungjawab yang sama dalam mengarahkan generasi ke depan menjadi lebih baik dalam tatanan kehidupan yang islami berlandaskan Al Qur'an dan As-sunah.
Jumat, 22 Mei 2015
PROPOSAL PTK-SKI-MTS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakta dilapangan menunjukkan
bahwa banyak siswa kelas VII MTs Al Syaf Takhir bersikap pasip ketika
berlangsung pembelajaran dikelas. Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi
pendengar yang baik. Ketika guru mejelaskan materi pelajaran kebanyakan mereka
diam. Demikianpun ketika guru memberikan pertanyaan, sebagian besar siswa diam
tanpa komentar. Apalagi ketika guru meminta agar siswa bertanya, merekapun
diam. Fakta ini dilatar belakangi karena siswa kurang diberikan strategi
pembelajaran yang memadai. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah
dibutuhkan kreativitas dan keaktifan seorang pengajar dalam membuat strategi
belajar mengajar semenarik mungkin sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa
khususnya materi aqidah akhlak.
Sehagaimana dijelaskan diatas
bahwa proses belajar yang menarik dan aktif adalah keinginan setiap praktisi
pendidikan. Seorang guru dalam sebuah proses belajar mengajar dituntut untuk
menggunakan berbagai metode yang menarik untuk menciptakan proses belajar yang
kondusif. Salah satu metode yang menarik dalam proses belajar mengajar adalah
metode pendekatan aktivitas, dimana dalam prosesnya lebih mengedepankan atau
berpusat pada keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar (Student Center).
Dengan pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan siswa (Student
Activity) diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar yang pada akhirnya
juga diikuti dengan hasil atau prestasi belajar sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Fenomena di atas menunjukkan
bahwa proses pembelajaran dengan menekankan pada aktivitas siswa perlu
dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini dapat dilakukan apabila pola
interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Namun hal lain yang juga
sangat penting dalam melaksanakan kegiatan tersebut demi meningkatkan motivasi
belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru
dalam merencanakan suatu proses kegitan belajar mengajar sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas,
peneliti termotivasi untuk melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan
berfokus pada peningkatan motivasi belajar siswa dalam bidang Sejarah
Kebudayaan Islammelalui kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar
belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penetiti dapat merumuskan
beberapa fokus penelitian sebagai berikut :
- Apakah pendekatan berbasis aktivitas dapat menumbuhkan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islampokok bahasan Kisah Kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis pada siswa MTs Al Syaf Takhir Kelas VII pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?
- Bagaimana dampak kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pokok bahasan Kisah Kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis pada siswa MTs Al Syaf Takhir Kelas VII pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan
masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan :
- Tingkat Pendekatan berbasis aktivitas dalam menumbuhkan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam pokak bahasan Kisah Kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis pada siswa MTs Al Syaf Takhir Kelas VII pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
- Tingkat dampak kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pokok bahasan Kisah Kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis pada siswa MTs Al Syaf Takhir Kelas VII pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan :
1. Secara teoritis,
penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan
mengenai strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya pada pokok
bahasan Kisah Keteladanan dan Keshalehan Umar bin Abdul Azis pada siswa MTs Al
Syaf Takhir Kelas VII pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012
2.
Secara praktis, penelitian tindakan kelas ini bisa
bermanfaat bagi :
a. Guru Madrasah Tsanawiyah Al-Jamil
Menambah
wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bidang Sejarah
Kebudayaan Islampada siswa kelas V1I semester 2 Madrasah Tsanawiyah Al Syaf
Takhir melalui implementasi strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas, dan pada MTs umumnya.
b. Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Jamil
Untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas khususnya materi Aqidah Akhlak
c. Lembaga Madrasah Tsanawiyah Al-Jamil
Sebagai
satu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan kelemahan
penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengatasi
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan harapan akan diperoleh hasil
prestasi yang optimal demi kemajuan lembaga sekolah.
d. Mapenda Kementrian Agama Kabupaten
Lombok Tengah
Sebagai
masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar mengikuti, memperhatikan,
dan menerapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, sehingga kelemahan
pelaksanaan dalam proses belajar mengajar di lapangan pendidikan dapat
diperbaiki sesuai dengan rekomendasi dari hasil - hasil penelitian tindakan
kelas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian
Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata
latin "movere" yang artinya bergerak (Stresser, 144t). Adapun
pengertian mengenai motivasi menurut para ahli, antara lain : menurut Teaven
dan Smith (146) konstruksi yang mengaktifkcan dan mengarahkan prilaku dengan
memberi dorongan atau daya pada organisme untuk melakukan suatu aktivitas.
Menurut Chauhan (14?8) motivasi adalah suatu proses yang menimbulkan aktivitas
pada organisme sehingga terjadi suatu prilaku. Wordworth (Petri, 1481; Franken,
1982) r-nengggunakan istiiah Drive rtau mativasi adalah suatu
kanstruksi dengan tiga karakteristik yaitu intensitas, arah dan persisten.
Artinya motfvasi dengan intensitas yang e,ukup akan memberikan arah kepada
individu untuk melakukan sesuatu secara tekun dan secara terus menerus
(Djalali, 2001). Menurutnya motivasi digelongkan menjadi tiga hagian, pertama,
Orgcrraik needs (kebutuhan vital, seperti : makan, minum, dan lainlain).
Kedua, Emergency motives, ditirnbulkan karena suatu kebutuhan yang harus
terpenuhi dan tergantung pula pada keadaan lingkungan. Ketiga, Objectives
motives dan interest (L3akir, 1993). Menurut Eysenk dan kazvankatuan
motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan suatu tingkatan
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,
merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep seperti minat,
bakat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Menurut Maslow (1943, 1970) motivasi
suatu proses tingkah laku manusia yang dibangkitkan dan diarahkan oleh
kebutuhan tertentu seperti harga diri diantaranya (Slameto, 2003). David
McClelland, Abraham Maslow, Wan dan Brown seperti dikutip oleh Wahjosumidjo
(1983), bahwa motivasi adalah suatu proses psikologis yang mencerminkan
interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri
seseorang (Kosasih, 2004). Sedangkan menurut McDonald motivasi ialah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afek-tif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dilihat dari komponennya motivasi
memiliki dua komponen, yaitu : komponen dalam (Inner Component) dan
komponen luar (Outer Component). Komponen dalam ialah perubahan di dalam
diri seseorang, keadaan tidak puas, ketegangan atau kecemasan psikologis (Anxiety
Of Psychology). Komponen luar adalah apa yag di inginkan seseorang, tujuan
yang menjadi arah perbuatannya (Hamalik, 2002).
Serdasarkan beberapa pendapat
dari para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islamadalah suatu kekuatan (Power), tenaga (Forces), serta
daya (Energy), atau suatu keadaan yang sangat kompleks (A Complex
State) dan kesiapsedian (Preparatory Set), dalam diri ir.dividu
untuk bergerak (To A-love, Alotion, Motive) kearah tujuan tertentu, baik
disadari atau tidak disadari dan dalam hal ini mengenai semua aspek dalam
bidang aqidah akhlak. Motivasi tersebut timbul dan tumbuh dari dalam diri
individu (Instrinsik) dan dari luar diri individu (Ekstrin,sik)
2. Jenis - Jenis
Motivasi
Salah satu fungsi pengajaran
adalah memberikan motivasi kepada siswa agar mereka bisa melaksanakan tugas -
tugasnya dengan sebaik mungkin secara efektif dan produktif. Adapun mengenai
motivasi terbagai menjadi dua macam, yaitu : motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
a. Motivasi
Instrinsik (Instrinsic Motivation)
Motivasi Instrinsik adalah
motif - motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Dengan kata lain motivasi intrinsik adalah motivasi atau dorongan yang timbul
dari dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan
tertentu, keinginan untuk beramal, keinginan untuk menguasai nilai - nilai yang
terkandung dalam pelajaran yang diajarkan, bukan karena keinginan lain seperti
mendapat pujian, hadiah, nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.
b. Motivasi
Ekstrinsik (Ekstrinsic Motivation)
Motivasi ekstrinsik merupakan
kebalikan dari motivsi instrinsik. Motivsi ekstrinsik adalah dorongan yang
aktif yang muncul karena adanya faktor perangsang dari luar, misalnya diakui,
dipuji, diberi hadiah, dicela, dan sebagainya semuanya berpengaruh terhadap
sikap dan prilaku siswa dalam proses belajar mengajar.
Bila seseorang telah memiliki
motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu
kegiatan yang tidak memerlukan motivsi dari luar dirinya. Dalam ak-tivitas
belajar, motivasi instrinsik sangat dibutuhkan. Seseorang yang tidak memiliki
motivasi instrinsik sulit sekali melakukan ak-tivits belajar secara terus
menerus. Perlu ditegaskan, bahwa anak didik yang memiliki motivasi instrinsik
cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, memiliki keahlian
tertentu dan gemar belajar.
c. Motivasi
Ekstrinsik (Ekstrinsic Motivation)
Motivasi ekstrinsik
meraapakan kebalikan dari motivasi instrinsik. Motivsi ekstrinsik adalah
dorongan yang aktif yang muncul karena adanya faktor perangsang dari luar,
misalnya diakui, dipuji, diberi hadiah, dicela, dan sebagainya semuanya
berpengaruh terhadap sikap dan prilaku siswa dalam proses belajar mengajar.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivsi
yang tidak diperlukan dan
tidak baik dalam pendidikan. Motivsi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau
belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik termotivasi untuk
belajar. Guru yang berhasil adalah guru yang bisa membangkitkan minat siswa.
Karena itu, guru harus bisa dan pandai menggunakan motivasi ekstrinsik ini
dengan akurat dan benar dalam menunjang proses interaksi edukatif di kelas
(Djamarah, 2QQ2).
3. Prinsip- Prinsip Motivasi
Beberapa prinsip motivasi
yang dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar, antara lain :
a. Prinsip
Kompetisi
Prinsip kompetisi adalah
persaingan secara sehat, baik inter maupun antar pribadi. Kompetisi inter
pribadi (Self Competition) adalah kompetisi dalam diri pribadi masing-masing
dari tindakan atau unjuk kerja dalam dimensi tempat dan waktu. Sedangkan
kompetisi antar pribadi adalah persaingan antara individu yang satu dengan yang
lain. Dengan adanya persaingan yang sehat, dapat ditimbulkan motivasi untuk
bertindak secara lebih baik. Salah satu bentuk misainya perlombaan karya tulis,
lomba menjadi sisura teladan, lomba keterampilan dan lain sebagainya. Kompetisi
juga dapat dilakukan antar sekolah untuk mendorong siswa melakukan berbagai
upaya unjuk kerja belajar yang baik.
b. Prinsip Pemacu
Dorongan untuk melakukan
berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu tertentu. Pemacu ini dapat
berupa informasi, nasehat, amanat, percontohan, dan lain-lain. Dalam hal ini
motif teratur untuk mendorong agar selalu melakukan berbagai tindakan dan unjuk
kerja melalui konsultasi pribadi, nasehat atau amanat dalam upacara, ceramah
keagamaan, bimbingan, pembinaan, dan lain sebagainya.
c. Prinsip
ganjaran dan hukuman
Ganjaran yang diterima
seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan
ganjaran itu. Setiap unjuk kerja yang baik apabila diherikan sebuah reward yang
memadai cenderung akan menimbulkan motivasi. Misalnya pemberian hadiah kepada
siswa yang berprestasi. Selain prinsip ganjaran, prinsip hukuman juga dapat
menimbulkan motivasi siswa untuk tidak lagi melakukan tindakan yang menyebabkan
hukuman itu. Hal yang harus diterapkan secara proporsional dan benar-benar
dapat memberikan motivasi.
d. Prinsip
Kejelasan Dan Kedekatan Tujuan
Makin jelas dan makin dekat
suatu tujuan, maka makin mendorong seseorang untuk melakukan tindakan.
Sehubungan dengan prinsip ini, maka seyogyanya setiap siswa memahami tujuan
belajarnya secara jelas.
Hal itu dapat dilakukan
dengan memberikan penjelasan suatu tujuan dari tindakan yang diharapkan. Cara
lain adalah dengan membuat tujuan-tujuan yang masih umum dan jauh menjadi
tujuan yang khusus dan lebih dekat.
e. Pemahaman
Hasil
Dalam uraian diatas, teiah
dikemukakan bahwa hasil yang dicapai seseorang merupakan balikan dari apa yang
telah dilakukannya, dan itu semua dapat memberikan motivasi untuk melakukan
tindakan selanjutnya. Perasaan sukses yang ada pada diri seseorang akan
mendorongnya untuk selalu memelihara dan meningkatkan kerja agar terus menjadi
lebih baik lagi. Pengetahuan tentang balikan, memiliki kaitan erat dengan
kepuasan yang dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut, para pengajar seyogyanya
selalu memberikan balikan kepada setiap unjuk kerja yang telah dihasilkan oleh
setiap siswa. Misalnya mengembalikan tugas-tugas yang telah dibuat siswa dengan
nilai dan komentarnya. Umpan balik (Feedback) seperti ini akan sangat
bermanfaat untuk mengukur derajat hasil belajar yang telah dihasilkan untuk
keperluan perbaikan dan peningkatan selanjutnya. Para siswa hendaknya selalu
dipupuk untuk memiliki rasa sukses dan terhindar dari berkembangnya rasa gagal.
f.
Pengernbangan Minat
Minat dapat diartikan sebagai
rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya
adalah motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan
memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Dalam hubungan ini
motivasi dapat dilakukan dengan jalan menimbulkan atau mengemhangkan minat
siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian siswa akan memperoleh
kepuasan dan unjuk kerja yang baik. Pada akhimya dapat menumbuhkan motivasi
belajar secara efektif dan produktif.
g.
Lingkungan Yang Kondusif
Lingkungan kerja yang
kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun psikologis, dapat menumbuhkan
dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan produktif. Untuk itu
dapat diciptakan lingkungan fisik yang sebaik mungkin, misalnya kebersihan
ruangan, tata letak, fasilitas, dan sebagainya. Demikian pula lingkungan sosialpsikalagis
seperti hubugan antar pribadi, kehidupan kelompok, kepimimpinan, promosi,
bimbingan, kesempatan untuk maju, kekeluargaan dan sebagainya.
h.
Keteladanan
Prilaku guru secara langsung
atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap prilaku murid yang sifatnya
positif maupun negatif. Prilaku guru dapat meningkatkan motivasi belajar.
Sehubungan dengan itu, maka sangat diharapkan agar prilaku guru dapat menjadi
sumber keteladanan bagi para siswanya. Dengan contoh-contoh yang dapat diteladani,
para siswa dapat lebih meningkatkan produktivitas belajar mereka.
Sehubungan dengan hal diatas,
ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yang disampaikan oleh Hamalik (2002),
agar mendapatkan perhatian dari pihak perencana pengajaran khususnya dalam
merencanakan kegiatan belajar mengajar.
Prinsip tersebut dapat
digunakan oleh pendidik dalam peningkatan motivasi peserta didik dalam
mengikuti belajar mengajar, sehingga didapatkan prestasi belajar yang optimal,
diantaranya: 1) Kebermaknaan. Suatu bidang studi akan lebih bermakna
bagi siswa apabila guru herusaha menghubungkannya dengan pengalaman yang mereka
miliki sebelumnya (masa lampau). Sesuatu yang menarik minat dan bernilai tinggi
bagi siswa berarti bermakna baginya. Oleh sebab itu guru hendaknya berusaha
menyesuaikan pelajaran dengan minat para siswanya, dengan cara memberikan
kesempatan kepada siswa berperan serta memilih. 2) Modelling. Siswa akan
suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan ditirunya. Pelajaran akan
lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika guru mengupayakan mengajarkan
dalam bentuk tingkah laku model, bukan hanya dengan mencerahkan atau
menceritakan secara lisan. Dengan model tingkah laku itu, siswa dapat mengamati
dan menirukan apa yang diinginkan oleh guru. 3) Komunikasi Terbuka. Siswa
lebih suka belajar apabila penyajian terstruktur supaya pesan-pesan guru
terbuka terhadap pengawasan siswa. 4) Prasyarat. Apa yang telah
dipelajari oleh siswa sebelumnya mungkin merupakan faktor penting yang dapat
menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Karena itu hendaknya guru berusaha
mengetahui atau mengenali prasyarat- prasyarat yang telah mereka miliki. Siswa
yang berada dalam kelompok yang bersyarat akan mudah mengamati hubungan antara
pengetahuan yang sederhana yang telah mereka miliki dengan pengetahuan yang
kompleks yang akan dipelajari. 5) Novelty. Siswa akan lebih senang
belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-penyajian yang baru (Novelty)
atau masih asing. 6) Latihan atau Praktik yang Aktif dan Bermanfaat. Praktik
secara aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, bukan mendengarkan ceramah dan
mencatat pada buku tulis. 7) Latihan Terbagi. Siswa lebih senang
belajar, jika latihan di bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek. Latihan
yang demikian akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dibandingkan
dengan latihan yang dilakukan sekaligus dalam jangka waktu yang panjang. 8) Kurangi
secara sistematis Paksaan belajar. Akan tetapi bagi siswa yang sudah mulai
menguasai pelajaran, maka secara sistematis pemompaan itu dikurangi dan
akhirnya siswa dapat belajar sendiri. 9) Kondisi yang menyenangkan. Siswa
akan lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajarannya
menyenangkan.
B. Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah Kebudayaan
Islam adalah sejarah yang berisi tentang
sejarah Islam khususnya kebudayaan Islam pada masa lampau. Sejarah
Kebudayaah Islam yang dimaksud di sini adalah nama mata pelajaran yang di
belajarakan pada pendidikan Islam atau MTs
B. Pendekatan Berbasis Aktivitas
Dalam aktivitas pembelajaran di sekolah, guru harus
mengusahakan agar siswa dapat melakukan proses belajar secara efektif agar
memperoleh hasil pembelajaran yang sebaik-baiknya. Dalam kemajuan metodologi
proses belajar mengajar saat ini asas aktivitas (Student activity) lebih di
tonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai.
Dari beberapa macam aktivitas menunjukkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam memenuhi
tujuan pengajaran. Sehingga dalam suatu kegiatan pengajaran, aktivitas siswa
harus disesuaikan dengan materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru
kepada siswa.
Menurut Hamalik (2001) ada beberapa jenis aktivitas yang
disampaikan oleh para ahli, antara lain : (1) Kegiatan-kegiatan visual. (2)
Kegiatan-kegiatan lisan. (3) Mendengarkan. (4) Menulis. (5) Menggambar. (6)
Metrik. ('7) Mental. (8) Emosional. (9) Berpikir. (10) Mengingat Adapun
penjelasannya sebagai berikut :
1. Kegiatan Visual.
Yang termasuk kegiatan ini adalah membaca, meiihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
2. Kegiatan-kegiatan
Lisan. Kegiatan mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan instrupsi adalah implementasi dari kegiatan lisan.
3. Kegiatan
Mendengarkan. Dalam proses belajar mendengarkan adalah salah satu hal yang
dilakukan, karena melalui aktivitas ini seorang siswa dapat memahami bahan
pelajaran yang diajarkan.
4. Kegiatan Menulis,
misalnya: menulis cerita, laporan, mengarang, membuat rangkuman, mengerjakan
tes dan mengisi angket.
5. Kegiatan
Menggambar, seperti membuat grafik, chart, diagram, dan lain sebagainya.
6. Kegiatan
Metrik. Kegiatan dalam bidang metrik antara lain melakukan percobaan, memilih
alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,
menari dan berkebun.
7. Kegiatan
mental, meliputi memecahkan masalah, mengingat, menganalisis, melihat hubungan
- hubungan dan membuat keputusan.
8. Kegiatan
Emosional. Kegiatan- kegiatan daiam kelompok ini terdapat dalam semua jenis
kegiatan dan overlap satu sama lain. Dari kegiatan ini diharapkan bisa
menimbulkan minat, berani, tcnang, dan lain- lain.
9. Berpikir.
Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan
baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antar sesuatu.
10. Mengingat.
Mengingat yang didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan
belajar lebih lanjut adalah termasuk aktivitas belajar, apalagi mengingat itu
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas balajar lainnya (Ahamadi dan Supriyono,
1991).
Dari beberapa macam aktivitas diatas menunjukkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam memenuhi
tujuan pengajaran. Sehingga dalam suatu kegiatan pengajaran, aktivitas siswa
harus disesuaikan dengan materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru
kepada siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang
berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Aktivitas Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pokok Bahasan Kesederhanaan
dan Keshalehan Umar bin Abdul Azis pada Siswa Kelas VIII Semester 2 Madrasah
Tsanawiyah Al-Jamil" yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan
hipotesis tindakan sebagai berikut : Jika strategi pembelajaran yang selama ini
digunakan oleh guru Madrasah Tsanawiyah dalam kegiatan belajar mengajar siswa
kelas VIII Semester 2 MTs MTs Al-Jamil, diganti dengan strategi pembelajaran
berbasis aktivitas, maka dimungkinkan akan berpengaruh terhadap peningkatan
motivasi belajar dan diikuti dengan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islampokok
bahasan sifat-sifat Allah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan ini adalah Madrasah Tsanawiyah Al
Syaf Takhir Desa Aik Bual Kopang Lombok Tengah, kelas VIII smester 2 terdiri
dari 6 siswa dan 11 siswi. Kondisi kelas ukuran ruangan 7m x 8m, dengan
fentilasi pencahayaan ruangan cukup standard. Lama penelitian kurang
lebih tiga bulan dimulai dari bulan April samapai bulan Juni 2012, sedangkan
subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan faktor perbedaan kemampuan
belajar antar siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian.
B. Prosedur Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al Syaf
Takhir pada tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
tindakan kelas yang ingin mengungkap seberapa tinggi Tingkat efektifitas
Pendekatan berbasis aktivitas dalam menumbuhkan motivasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islampokak bahasan sifat-sifat Allah pada siswa kelas VIII.
Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga
tatap muka (pertemuan).

Refleksi awal, kelas VIII smester I materi Sejarah
Kebudayaan Islamsangat pasip, siswa hanya mendengar dan menyimak, bagaimana
guru dapat meningkatkan motivasi belajar agar siswa aktip?
1. Perencanaan
Meliputi penyampaian materi Sejarah
Kebudayaan Islamkhususnya sifat-sifat Allah, latihan dengan mengerjakan
beberapa soal, pembahasan latihan soal, keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan motivasi siswa.
2. Tindakan (action) kegiatan mencakup
a. Siklus I dimulai dari refleksi awal,
kemudian dilanjutkan dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi
akhir.
b. Siklus II (sama dengan siklus I)
3. Observasi (pengamatan)
Pada tahap ini peneliti akan
mengadakan pengamatan hasil belajar siswa dari keaktifan siswa yaitu :
1). Keaktifan siswa dalam
diskusi
2). Banyaknya siswa yang
bertanya
3). Banyaknya siswa yang
menjawab pertanyaan guru/siswa lain
4). Memberikan pendapat
4. Refleksi
Pada kegiatan akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan
antara siklus-siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil
penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan beberapa
prosedur pengumpulan data agar memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Observasi
Obsevasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.
Ada dua observasi yang
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini, diantaranya : (I) Obsevasi
langsung, adalah pengamatan yang dilakukan dimana observer berada bersama
dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti ikut berpartisipasi secara
langsung saat peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak langsung, adalah
observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada bersama dengan objek yang
selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek (Check List) dalam
menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan terknik ini.
- Wawancara
Wawancara merupakan salah
satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif,
sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Wawancara
dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat
peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada
siswa kelas VIII dan guru - guru kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pondok
Pinang.
- Dokumentasi
Zuriah (2003), menjelaskan
bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa
arsip-arsip dan termasuk juga
buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum -hukum lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
D. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Sebanyak 75% siswa dapat memahami materi Kisah Kesederhanaan dan keshalehan Umar bin
Abdul Azis
b. Ketuntasan
belajar tercapai jika 85% siswa mendapat nilai
65
c. Untuk kriteria
keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian instrument
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, R., & Biklen, S. 1982. qualitative research in
education, Allyn & Bacon, Boston
Dakir, 1993. Dasar-Dasar Psikologi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
Djalali, M. As'ad. 2001. Psikologi _Motivasi Minat
Jabatan, Intelegensi, Bakat dan Motivasi Kerja, Wineka Media, Malang
Djamarah, S. B. 2002. Psik.ologi Belajar, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Guba, E.G., & Lincoln, Y.S. 1981. Effective
Evaluation, Jossey-Bass Publishers, Sanfransisco
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan
Dan Sosial, edisi pertama, 13ayu Media Publishing, Malang
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar, Penerbit
Sinar Baru Algensindo, Bandung
Kosasih, Andreas. 2004. Peranan Motivasi terhadap Hasil
Belajarnya Siswa, Tabularasa, Vol. 2, No. 3
Miles, M.B., & Huherman, A.M. 1984. .Analisis Data
Kualitatif. Terjemahan oleh Tjejep Rohendi Rohidi, Universitas Indonesia,
Jakarta
Moeleng, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung
Moeleng, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung
Nasution, S. 1998. Metode Penelitian .Naturalistic
Kualitatif, Penerbit Tarsito, Bandung
HADIST-HADIST TENTANG PENDIDIKAN
HADITS-HADITS TENTANG PENDIDIKAN
- PENDIDIKAN ANAK
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى
الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ كَمَا تَنَاتَجُ
الْإِبِلُ مِنْ بَهِيمَةٍ جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّ مِنْ جَدْعَاءَ قَالُوا
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ مَنْ يَمُوتُ وَهُوَ صَغِيرٌ قَالَ
اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا عَامِلِينَ (رواه أبو داود)[1]
Artinya :Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan”. (H.R. Abu Dawud)
KANDUNGAN HADITS
Setiap anak dilahirkan atas fitrohnya yaitu suci tanpa dosa, dan apabila anak tersebut menjadi yahudi atau nasrani, dapat dipastikan itu adalah dari orang tuanya. Orang tua harus mengenalkan anaknya tentang sesuatu hal yang baik yang harus dikerjakan dan mana yang buruk yang harus ditinggalkan. Sehingga anak itu bisa tumbuh berkembang dalam pedndidikan yang baik dan benar.
Dalam proses pendidikkan anak ini, adakalanya orang tua bersikap keras dalam mendidik anak. Contohnya, pada umur tujuh tahun orang tua mengingatkan anaknya untuk melakukan sholat dan pada saat umur sepuluh tahun, orang tua boleh memukulnya ketika sianak tersebut tidak mengerjakan sholat.
Ketika anak tersebut oleh orang tuanya dijadikan seorang muslim maka anak tersebut harus menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslim. Salah satunya adalah berbakti kepada kedua orang tuanya seperti firman Allah SWT.
“dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya”. (Q.S Al-ankabuut).
Alangkah tepat andai firman Allah tersebut kita baca berulang-ulang dan kita renungkan dalam-dalam. Sehingga Allah berkenan mengaruniakan cahaya hidayahnya kepada kita, mengaruniakan kesanggupan untuk mengoreksi diri dan mengaruniakan kesadaran untuk bertanya: “Telah seberapa besarkah kita memuliakan ibu bapak?”. Boleh jadi kita sekarang mulai mengabaikan orang tua kita. Bisa saja saat ini mereka tengah memeras keringat banting tulang mencari uang agar studi kita sukses. Sementara kita sendiri mulai malas belajar dan tidak pernah menyesal ketika mendapatkan nilai yang pas-pasan. Bahkan, dalam shalat lima waktunya atau tahajudnya mereka tak pernah lupa menyisipkan doa bagi kebaikan kita anak-anaknya.
Tetapi, berapa kalikah dalam sehari semalam kita mendoakannya? Shalat saja kita sering telat dan tidak khusyuk Rasulullah SAW menempatkan ibu “tiga tingkat” di atas bapak dalam hal bakti kita pada keduanya. Betapa tidak, sekiranya saja kita menghitung penderitaan dan pengorbanan mereka untuk kita, sungguh tidak akan terhitung dan tertanggungkan. Orang bijak mengatakan, “Walau kulit kita dikupas hingga telepas dari tubuh tidak akan pernah bisa menandingi pengorbanan mereka kepada kita.”
Jadi orang tua itu berperan penuh dalam proses mendidik anaknya, apabila anak itu sampai tidak mengenal agama (mengenal Allah) maka itu merupakan kelalaian orang tua.
2. ETIKA MENJAWAB PERTANYAAN KETIKA DALAM PEMBICARAAN PENTING
– حدثنا محمد بن سنان قال: حدثنا فليح (ح). وحدثني إبراهيم بن المنذر قال: حدثنا محمد بن فليح قال: حدثني أبي قال: حدثني هلال بن علي، عن عطاء بن يسار، عن أبي هريرة قال:
بينما النبي صلى الله عليه وسلم في مجلس يحدث القوم، جاءه أعرابي فقال: متى الساعة؟. فمضى رسول الله صلى الله عليه وسلم يحدث، فقال بعض القوم: سمع ما قال فكره ما قال. وقال بعضهم: بل لم يسمع. حتى إذ قضى حديثه قال: (أين – أراه – السائل عن الساعة). قال: ها أنا يا رسول الله، قال: (فإذا ضعيت الأمانة فانتظر الساعة). قال: كيف إضاعتها؟ قال: (إذا وسد الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة).
Artinya: Muhammad bin Sinan menceritakan kepadaku, beliau berkata, Falih menceritakan kepadaku dan Ibrahim bin Mundzir menceritakan kepadaku, beliau berkata, Muhammad bin Falih menceritakan kepadaku, beliau berkata, Bapakku menceritakan kepadaku, beliau berkata, Hilal bin Ali menceritakan kepadaku dari atho’ bin Yasar dari Abi Hurairah beliau berkata,”pada suatu hari Nabi SAW dalam suatu majlis sedang berbicara dengan sebuah kaum, datanglah kepada beliau orang badui dan bertanya,” kapan kiamat datang?” maka Rasulullah meneruskan pembicaraannya. Maka sebagian kaum berkata,” beliau dengar apa yang diucapkan dan beliau tidak suka apa yang dikatakannya.” Sebagian lagi berkata,” beliau tidak mendengarnya.” Setelah beliau selesai dari pembicaraannya beliau berkata,” dimana orang yang bertanya tentang kiamat?.” Saya ya Rasulullah.” Beliau bersabda,”Ketika amanat disia-siakan maka tunggu saja kedatangan kiamat.” Orang itu bertanya lagi,” Bagaimana menyia-nyiakan amanat?.” Beliau bersabda: Ketika sesuatu perkara diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah datangnya kiamat ( kehancurannya ).”
(HR. Bukhori bab Barangsiapa ditanyai suatu ilmu sementara dia sedang sibuk berbicara maka selesaikan pembicaraannya lalu jawab pertanyaannya).
Hadis di atas memberikan pelajaran pada kita dua hal:
(1). Kita hendaknya jangan memotong pembicaraan orang lain ketika hendak bertanya tentang suatu ilmu, karena memotong pembicaraan orang lain untuk tujuan apapun tidak dibenarkan sama sekali. Termasuk di dalamnya adalah menginterupsi guru atau dosen yang sedang mengajar dengan sebuah pertanyaan sebelum sang guru/dosen tersebut memberikan waktu khusus untuk bertanya kepadanya. Memotong pembicaraan guru atau dosen termasuk su’ul adab kepada sang guru, dan itu bisa mengurangi keberkahan ilmu yang ia dapatkan,
(2). Apabila si penanya telah menyampaikan pertanyaannya sementara kita masih serius dalam pembicaraan maka kita lanjutkan pembicaraan sampai selesai, baru kemudian menjawab pertanyaan yang disampaikan, hal itu dimaksudkan agar tujuan dari pembicaraan tidak terputus.
Disamping itu hadis di atas juga memberikan informasi pada kita tentang profesionalisme kerja, segala sesuatu harus diserahkan kepada yang membidanginya atau orang yang berkompeten terhadapnya. Sebab menyerahkan sesuatu kepada selain ahlinya hanya akan menyebabkan kehancuran semata. Begitu juga dalam pendidikan, kompetensi guru mutlak diperlukan dalam rangka menunjang mutu pendidikan, sebab tanpa ditangani guru yang kompeten maka tujuan pendidikan tidak akan pernah dapat dicapai.
3. KEUTAMAAN MAJELIS ILMU
– حدثنا إسماعيل قال: حدثني مالك، عن إسحاق بن عبد الله بن أبي طلحة: أن أبا مرة مولى عقيل بن أبي طالب أخبره: عن أبي واقد الليثي:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم بينما هو جالس في المسجد والناس معه، إذ أقبل ثلاثة نفر، فأقبل إثنان إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وذهب واحد، قال: فوقفا على رسول الله صلى الله عليه وسلم، فأما أحدهما: فرأى فرجة في الحلقة فجلس فيها، وأما الآخر: فجلس خلفهم، وأما الثالث فأدبر ذاهبا، فلما فرغ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (ألا أخبركم عن النفر الثلاثة؟ أما أحدهم فأوى إلى الله فآواه الله، وأما الآخر فاستحيا فاستحيا الله منه، وأما الآخر فأعرض فأعرض الله عنه). [462].
Ismail menceritakan kepadaku, beliau berkata, Malik menceritakan kepadaku, dari Ishak bin Abdullah bin Abi Tholhah sesungguhnya Abu Marrah budak dari Aqil bin Abi Thalib memberikan informasi kepadaku Dari Abi Waqid Al Laitsi r.a., dia berkata : “ Pada suatu waktu Rasulullah saw sedang duduk di masjid kemudianh datanglah tiga rombongan manusia, yang dua kelompok menghadap rasulullah saw, sedang yang satunya melihat tempat senggang dalam majelis itu, maka duduklah mereka. Sedangkan yang lain duduk di belakang mereka, sedangkan kelompok ketiga pergi dan berpaling. Setelah itu Rasulullah saw bersabda: “ Adakah belum aku beritahukan kepadamu tentang tiga kelompok manusia tersebut ?. adapun kelompok pertama adalah mencari keridhoan Allah swt, maka Allah ridho pula kepada mereka, adapun yang lainnya mereka malu kepada Allah, maka Allahpun malu kepada mereka. Sedangkan yang satunya lagi mereka berpaling dari keridhoan Allah, maka Allahpun berpaling dari mereka.
(HR. Bukhori, Bab Orang yang duduk ketika sampai kesuatu majelis, dan Orang yang melihat celah dalam halaqoh lalu ia duduk di dalamnya).
Hadis di atas menceritakan tentang keutamaan bermajelis ilmu, bahkan dalam hadis lain Rasulullah mensifati majelis ilmu dengan sebutan Riyadhul Jannah ( taman surga ). Dimanapun kita berada apabila kita lewat atau melihat halaqatul ilmi ( majelis ta’lim ) maka seyogyanya kita berhenti sejenak dan bergabung didalamnya dengan tujuan mencari ridho Allah swt, jika itu kita lakukan maka Allahpun akan Ridho terhadap kita. Subtansi hadis tersebut adalah merangsang para pencari ilmu agar mencintai majelis ta’lim, sekolah, kampus ataupun tempat-tempat ilmu lainnya.
Sekaligus larangan bagi kita untuk berpaling dari majelis ilmu, dengan kata lain bahwa pulang dari kampus ketika ada dosen adalah termasuk dalam kategori orang yang berpaling dari keridhoan Allah. Ketika kita berpaling dari keridhoan Allah maka Allahpun akan berpaling dari kita. Ketika Allah berpaling dari kita, siapa lagi yang kita harapkan akan memberikan pertolongan kepada kita ?.
4. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA
– حدثنا سعيد بن عفير قال: حدثنا ابن وهب، عن يونس، عن ابن شهاب قال: قال حميد بن عبد الرحمن: سمعت معاوية خطيبا يقول:
سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: (من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين، وإنما أنا قاسم والله يعطي، ولن تزال هذه الأمة قائمة على أمر الله، لا يضرهم من خالفهم، حتى يأتي أمر الله).
Hamid bin Abdirrahman berkata, aku mendengar Muawwiyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw Bersabda:” Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang yang baik, maka Allah akan memberikan kepadanya pengetahuan dalam Agama, sesungguhnya aku adalah orang yang membagi sementara Allah adalah sang pemberi, umat ini tidak akan pernah berhenti menegakkan perintah Allah, dan tidak akan medhoroti mereka, orang-orang yang menentangnya sampai datang hari kiamat.
(HR. Bukhori, Bab Siapapun yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah pahamkan ia dalam masalah agama).
Hadis di atas menerangkan kepada kita bahwa kehendak Allah untuk menjadikan kita baik,itu digantungkan dengan kepahaman kita menyangkut agama. Ilmu agama adalah ilmu yang berkaitan dengan akhlak, maka dengan semakin tinggi pemahaman seseorang terhadap masalah agama maka akan semakin baik pula akhlak dan perilakunya yang puncaknya bisa mengantarkannya menjadi orang yang takut kepada Allah semata. Kalau dewasa ini kita sering melihat seseorang yang dalam pengetahuan agamanya namun dia justeru makin tenggelam dalam kesesatan, itu dikarenakan ia salah dalam mengaplikasikan ilmunya. Dia hanya pandai beretorika namun hampa dari pengamalan. Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah berkata,” Bahwa yang dikatakan orang Alim bukanlah orang yang banyak ilmunya, namun yang dinamakan orang alim adalah orang yang bias mengamalkan ilmunya.” Rasulullah memberikan peringatan kepada kita dengan sabdanya “ barangsiapa makin tambah ilmunya namun tidak bertambah hidayahnya, maka ia semakin bertambah jauh dari Allah swt.” Bahkan Allah dengan tegas mengatakan bahwa yang disebut ulama hanyalah orang yang takut kepadaNya semata.” Innama Yakhsyallaha min ibaadihil ulamaa’.”
Jadi hadis di atas harus dipahami bahwa orang yang dapat mengamalkan ilmu agamanya itulah orang yang dikehendaki Allah menjadi baik.
5. KOMPETISI YANG SEHAT DALAM PENDIDIKAN
73 – حدثنا الحميدي قال: حدثنا سفيان قال: حدثني إسماعيل بن أبي خالد على غير ما حدثناه الزهري قال: سمعت قيس بن أبي حازم قال: سمعت عبد الله بن مسعود قال:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: (لا حسد إلا في اثنتين: رجل آتاه الله مالا فسلط على هلكته في الحق، ورجل آتاه الله الحكمة فهو يقضي بها ويعلمها).
Humaidiy menceritakan kepadaku, dia berkata sufyan menceritakan kepadaku, dia berkata, Ismail bin Kholid atas selain apa yang diceritakan Azzuhri menceritakan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Qais bin Abi hazim berkata, aku mendengar Abdullah Bin Mas’ud berkata, Nabi Muhammad Saw bersabda : ”Tidak dosa hasud kepada dua orang, pertama kepada laki-laki yang Allah telah berikan harta kepadanya, maka ia habiskan dalam kebenaran, kedua laki-laki yang Allah berikan kepadanya Ilmu hikmah, maka ia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.
( HR. Bukhori).
6. TAHU KONDISI DAN BELAJAR MEMAHAMI ORANG LAIN
– حدثنا محمد بن كثير قال: أخبرنا سفيان، عن ابن أبي خالد، عن قيس بن أبي حازم، عن أبي مسعود الأنصاري قال:
قال رجل: يا رسول الله، لا أكاد أدرك الصلاة مما يطول بنا فلان، فما رأيت النبي صلى الله عليه وسلم في موعظة أشد غضبا من يومئذ، فقال: (أيها الناس، إنكم منفرون، فمن صلى بالناس فليخفف، فإن فيهم المريض والضعيف وذا الحاجة).
Muhammad bin Katsir menceritakan kepadaku, beliau berkata,Sofyan menginformasikan kepadaku, dari Ibnu Abi Kholid, dari Qois bin Abi Hazim, dari Abi Mas’ud Al Anshoriy, beliau berkata, seorang laki-laki mengadu kepada Nabi, Ya Rasulullah, hampir-hampir aku tidak dapat mengikuti sholat karena fulan memanjangkan bacaannya kepada kami. Maka aku tidak pernah melihat Nabi saw dalam memberikan nasehatnya lebih marah dibanding pada hari itu, kemudian beliau bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya kalian adalah orang yang membuat lari, barangsiapa sholat bersama dengan manusia maka ringankanlah, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat orang yang sakit, orang yang lemah maupun orang yang mempunyai keperluan.
(HR Bukhori. Bab Marah dalam memberikan nasehat dan pelajaran ketika melihat hal yang tidak disukai).
7. Tentang Penguasaan Ilmu
وعن ابن عبا س رضي الله تعلا عنها انه قال : للعلماء درجات
فوق درجاة المؤمنين بسبعما ئة درجا ت. ما بين الد رجتين خمسا ما ئة سنة.
يقا ل: الئلم افضل من الئمل بخمسة او جة : الاول الئلم بغير عمل يكون
والئمل بغير علم لا يكون. و الثا ني الئلم بغير عمل ينفع والئمل بغير علم
لا ينفع. والثا لث الئملل لازم والئمل صفة الئباد. والصفة الله افضل من صفة
الئباد. (اخرجه درة الناصحين) (رواه احمد)
Artinya:“Dari Ibnu Abbas RA berkata: bagi
orang-orang yang berilmu (ulama) beberapa derajat diatas derajat orang
mukmin dengan berbanding 700 derajat. Antara derajat yang satu dengan
yang lain mencapai 500 tahun dikatakan: “ilmu lebih utama dari amal
melalui 5 sistem: 1) Ilmu tanpa amal pun tetap ada, dan amal tanpa ilmu
tak akan bisa, 2) Ilmu tanpa amal bisa manfaat, dan amal tanpa ilmu tak
ada manfaatnya, 3) Amal adalah permistian, dan ilmu yang menerangi
seperti lampu, 4) Ilmu adalah ucapan para nabi, 5) Ilmu adalah sifat
Allah, dan amal adalah sifatan hamba, sementara sifat Allah lebih utama
dari sifatan Hamba”. (Durrotun Nasihin) (H.R. Ahmad)
وقال ابن مسعود رضي الله عنه : عليكم بالئلم قبل ان يرفع ور
فعه موت رءاته فوالذي نفس بيده ليعدن رجا ل قتلوا في سبيل الله شهداء
انتبشهم الله علماء لما يرون من كرا مثهم فان احدا لم يعلد عا لما وانما
الئلم باالتعلم. (رواه الترمذ)
Artinya:“Ibnu Mas’ud RA berkata: kalian mesti
berilmu (menguasai ilmu) sebelum mati menjemput. Maka demi “dzat” yang
menguasai diri yang menyayangi seseorang yang meninggal di jalan Allah
dengan mati syahid. Sesungguhnya Allah akan membangkitkannya (ulama)
karena kemuliaannya. Sesungguhnya seorang dilahirkan tanpa ilmu dan ilmu
bisa di dapat melalui dipelajari”. (H.R. Tirmidzi)8. Harus Menghayati Apa yang Diajarkan
وعن العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى
الله عليه وسلم:مو عظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون (رواه ترمذي)
Artinya:“Dari I’rbad bin Sariyah RA ia berkata:
Rasulullah SAW memberikan nasehat (pengarahan) pada kami, dan hentikan
bergerak hingga keluar air mata kami karenanya”. (H.R. Tirmidzi)
وعن ابي واقه اليس ان رسولالله صل الله عليه وسلم: بينما هو
جا لسه في المسجد والناس معه اذ اقبل ثلاثة نفر فاقبل اثنان الى رسول الله
صلى الله عليه وسلم: وذهب واحد قال فوقفا الى رسول الله صلى الله عليه
وسلم. فامااحدهما فراى فرجة فى الحلقة فجلس فيها واما الاخر فجلس خلفهم
واما الثالث فادبرذاهبا فلما فرغا رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
الااخبركم عن النفر الثلا ثة. واما الاخر فاعرض الله فاعرض الله عنه.
(اخرجه البخاري)
Artinya:“Dari Abi Allaisi, ia berkata sesungguhnya
Rasulullah SAW ketika beliau sedang duduk di mesjid bersama orang-orang
pada saat itu datang 3 kelompok, kemudian yang 2 tersebut menunggu
Rasulullah SAW. sementara diantara mereka yang satu melihat ruang
kemudian ia duduk, sementara yang lainnya lagi duduk dibelakang orang
banyak. Dan orang yang ke 3 membelakangi lalu pergi. Ketika Rasulullah
SAW selesai dari pembicaraannya beliau berkata: ingat!! Aku informasikan
tentang 3 kelompok tadi, satu dari semua itu mereka mencintai Allah dan
Allah pun mencintainya, kemudian yang lainnya merasa malu, maka Allah
pun malu akannya. Sementara yang lain lagi ia berpaling, maka Allah pun
berpaling darinya”. (H.R. Bukhari)9. Mampu Mengendalikan Diri
عجبا لأمرالمؤمن، ان أ مره كله لخير، وليس لأحد الا للمؤ من،
ان اصابته سرا شكرا، وكان خير له، وان اصابته ضراء صبر، فكان خيرا له (رواه
امام احمد)
Artinya:“Keitimewaan (takjub) dari urusan seorang
mu’min. Sesungguhnya segala urusan mu’min itu baik, dan tidak ada
seorang pun yang memilikinya melainkan orang mu’min (orang yang memiliki
ilmu) atau (orang yang hidupnya berkendali ilmu): apabila ia dapat
keburukan, ia akan bersyukur dan akhirnya dapat kebaikan dan apabila
mendapat madharat, ia selalu sabar, maka kebaikan pulalah yang ia
dapatkan”. (H.R. Ahmad)10. Pentingnya Menjadi Guru
العلم خازائن، ومفتا حها السؤال، فاسألوا يرحمكما الله، فانه يؤجر فيه اربعة – السا ئل، والمستمع، والمحب لهم (رواه ابو نعيم عن على)
Artinya:Ilmu adalah gudang dan kuci pembuka gudang
tersebut adalah pertanyaan/ permintaan. Maka kalian bertanyalah (pada
guru / ulama) maka kalian akan di rahmat Allah, sesungguhnya ada empat
orang yang akan pendapat / diberi pahala yaitu, orang yang bertanya,
yang mengajarkan, yang mendengarkan, dan yang mencintai pada orang-orang
tersebut. (H.R. Abu Nua’im dari Ali)مختارالاحاديث
قال النبي صلى الله عليه وسلم: قوام الد نيا بأربعة اشياء: او
لها بعلم العلماء والثانى بعدل الأ مراء والثالث بسخاوة الأغنياء والرابع
بدعوة الفقراء ولو لا دعاء الفقراء لهلك الأ غنياء ولوعدل الأمراء لأ كل
بعض الناس بعضا كما يأ كل الذنب الغنم (الحديث)
Artinya:“Berdiri tegaknya dunia dengan empat hal: 1)
dengan ilmu para ulama (guru) 2) dengan adilnya pemimpin, 3) dengan
murahnya agniya (orang kaya), 4) dengan do’anya orang fakir. Jika bukan /
tidak karena ilmunya ulama (guru) maka rusaklah orang-orang bodoh, dan
jika bukan karena murahnya orang kaya maka rusaklah orang-orang fakir,
dan jika bukan karena do’anya orang fakir maka rusaklah orang kaya, dan
jika tidak dengan adilnya pemimpin maka manusia satu sama lain akan
saling tindas dan binasakan / saling terkam, seperti serigala menerkam
kambing”.11. Salah Satu Sifat Pendidik Adalah Penyantun
وعن معا وية بن الحكم السمي رضي الله عنه قال: بينا انا اصلى
مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، اذ عطس رجل من القوم فقلت: يرحمك الله،
فرما نى القوم بابصرهم، فقلت واثكل امياه، ما شأ نكم تنظرون الي؟ فجعلوا
فيضربون بأيديهم على افخادهم، فلما رأيتهم يصمتوننى لكنى سكتن فلما صلى
رسول الله عليه وسلم : فبابى هو وامى ما رأيت معلما قبله ولا بعده احسنى
تعليما منه، فوالله ماكرحرنى ولا ضربن ولا شتمن، قال ان هذه الصلاة لا يصلح
فيها شين من كلام الناس، انما هي التسبيح والنكبير وقرأة القرأة القران،
اوكما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قلت يا رسول الله انى حديث عهد
بجا هلية، وقد جاءالله با الاسلام، وان منا رجالا يأتون الضان قال فلا
تأتيهم قلت: ومنارجال يتطيرون، قال: ذلك شئ يجيد نه فى صدورهم فلا يصد هم
(رواه مسلم)
Artinya:“Dari Mu’awiyyah bin Hakam Sulamy RA ia
berkata: ketika aku shalat bersama Rasulullah SAW pada saat itu ada
seseorang yang bersin-bersin, kemudian aku ucapkan “yarhamukalloh”
(semoga Allah menyayangimu) maka mereka (kaum) pada meroleh kepadaku,
kemudian aku berkata: “celakalah ibu-ibu orang itu” apa yang membuat
kalian melihat aku? maka mereka serentak memukuli pahanya dengan
tangannya, lalu ketika aku melihat pada mereka, mereka minta aku untuk
diam / jangan bicara. Tetapi akhirnya aku diam, maka ketika Rasulullah
SAW melaksanakan shalat, “semoga jadi penebus dosa bapak dan ibuku” aku
tak pernah melihat seorang pendidik (guru) sebelumnya dan juga
sesudahnya yang lebih baik cara mendidiknya dari Nabi SAW. maka demi
Allah, aku tidak dibentuk, tidak dipukul, tidak pula dimaki, akan tetapi
beliau berkata: sesungguhnya shalat itu tidak dibenarkan ada suatu hal
dari ucapan manusia, sesungguhnya shalat itu ialah: Tasbih, Takbir dan
Baca Al-Quran,” atau seperti Rasulullah SAW bersabda: aku berkata: “Ya
Rasulullah, sesungguhnya aku orang baru di zaman jahiliyyah, dan Allah
mendatangkan islam, dan diantara kami ada orang yang mendatangi dukun,
Nabi berkata: “jangan datangi mereka, aku berkata: dan diantara kami ada
yang bertaruh pada burung, Nabi berkata: itu semua bisa ditemukan pada
hati-hati mereka, maka ia tak akan menolaknya”. (H.R. Muslim)12. Orangtua Wajib Mendidik Anaknya
كل مولود يولد على الفطرة فأبوه يهودا نه او ينصرانه واويمجسانه (رواه مسلم)
Artinya: “Setiap
bayi itu lahir atas kesucian, maka kedua orangtuanya lah yang akan
menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi”. (H.R. Muslim)
وعن عمروبن شعيب عن ابيه عن جدهرضي الله عنه قال: قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: مروااولادكم با الصلاة وهم ابناء سنين واضربوهم
عليها وهم ابناء عشر، وفرقوا بينهم فى المضاجع (حديث رواه ابودود با سناد
حسن)
Artinya: “Dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari
kakeknya RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: perintahkan anak-anakmu
untuk melaksanakan shalat, ketika mereka sampai di usia 7 tahun,
kemudian pukul mereka karena meninggalkan shalat jika telah sampai usia
10 tahun dan pisahkan diantara mereka di tempat tidurnya”. (H.R. Abu
Daud)13. Orangtua Harus Memberikan Pendidikan Terbaik
عن جا بربن سمرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لأن يؤدب الرجل ولده خير له من ان ينصدق بصاع (رواه الترمذ)
Artinya:“Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: sungguh bahwa seseorang mendidik anaknya adalah
lebih baik daripada ia bersedekah satu sha”. (H.R. Tirmidzi)14. Manajer Pendidikan Harus Bertanggung Jawab
عن حديفة ابن اليمان رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم: من لا يحتم بأمره المسلمين فليس منهم ومن لا يصبح ويمس نا
صحا لله ولرسوله ولكتابه ولامامه ولعامة المسلمين فليس منهم (رواه
الطبرانى)
Artinya: “Dari riwayat Hudaifah ibnil Yaman
RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang tidak
memperhatikan kepentingan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan
mereka, dan barang siapa pada waktu pagi dan petang tidak memberi
nasihat bagi Allah, kitabnya, imamnya, dan umumnya muslimin, maka ia
juga tidak termasuk golongan mereka”. (H.R. At-tabrany)15. Kewajiban Mengajar
مثل ما بعثني الله به من الهدى والعلم، كمثل غيث اصاب ارضا
فكا نت منها طا ئفة طيبة قبلت الماء، فأنبتت الكلا والعشب الكشير وكان منها
طا ئفة طيبة قبلتالماء فنفع الله بها الناس فشربوا منها وسقوا وزرعوا،
واصاب طا ئفة منها اخرى، انما هي قيان لا تمسك ماء، فعلم وعلم، ومثل من لم
يرضع بذالك رأسا ولم يقبل هدى الله الذي ارسلت به.. (زواه ابو موس الا
شعرى)
Artinya:“Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang
diutuskan Allah padaku bagaikan hujan yang turun ke tanah ada tanah yang
subur menerima air, dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak, dan
ada yang kering hanya dapat menahan air sehingga orang dapat mengambil
minum dan mengairi tanaman, dan ada yang keras tidak dapat menahan air
dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang
yang dapat mengerti agama Allah dan memanfaatkan akan apa yang di utus
aku (Nabi) dengannya oleh Allah, lalu belajar dan mengajar dan
perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepala dengan tidak belajar dan
mengajar, dan ada orang yang sama sekali tidak dapat petunjuk ajaran
Allah”. (H.R. Abu Musa Al-As’ary)16. Pentingnya Ilmuwan / ulama
روي عن النبي صلى الله عليه وسلم: من اهان خمسة خسر خمسة : من
استخف با العلماء خرالدين، ومن استخف با الامراء خسرالدنيا ومن ستخف با
الجيران خسرالمنا فع ومن استخف با الاقرباء خسرا المودة، ومنن استخف بأ صله
خسر طيب المعيثة (رواه البخاري)
Artinya:“Diriwayatkan dari Nabi SAW. Barang siapa
yang merendahkan lima hal, maka akan rugi pada lima hal: satu siapa yang
meremehkan ulama, maka akan rugi dalam hal agama, dan barang siapa yang
merendahkan pemimpin, akan rugi hal dunia, dan siapa yang meremehkan
tetangga, akan rugi kebaikannya”. (H.R. Bukhari)17. Keutamaan Orang Yang Mengajar
عن ابي درداء قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:
فضل العا لم على العابد كفضل القمر على الكو كب، وانما االعلماء ورثة الآ
نبياء, وان الآ نبياء لم يورثوا دينارا ولادرهما، انما ورثوالعلم، فمن اخده
اخد بحظ وكفر (رواه ابو داود والتر مذى)
Artinya:“Dari Abi Darda ia berkata: Saya
mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda: keutamaan orang alim dibanding
ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan dibanding bintang-bintang,
sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para
Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, sesungguhnya mereka
mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambil warisan itu berarti ia
mengambil bagian yang sempurna”. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).18. Motivasi Belajar
عن ابى هريرة رضى الله عنه ان رسول الله قال: ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا الى الجنة (رواه مسلم)
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW
bersabda: Dan barang siapa menjalani akan suatu jalan, untuk mencari
ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
syurga”. (H.R. Muslim)
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه
وسلم يقول: من تعلم با با من العلم ليعلم الناس اعطي ثواب سبعين صديقا
(رواه ابو داود)
Artinya: “Ibnu Mas’ud RA berkata: Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang mempelajari satu bab dari
ilmu dengan tujuan untuk menyampaikan kepada umat manusia, maka ia
diberi pahala seperti tujuh puluh sodikin”. (H.R. Abu Daud)19. Kewajiban Belajar
عن انس بن مالك رضي الله عنه ان النبي صلى الله عليه وسلم
قال: اطلب العلم ولو باالصين، فان طلب العلم فريضة على كل مسلم، ان الملا
ئكة تضع اجنتها الطا لب العلم رضا بما يطلب (رواه ابن عبد البر)
Artinya: “Dari Anas bin Malik RA sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu adalah fardu / wajib bagi setiap muslim,
sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi orang yang menuntut
ilmu karena rela terhadap apa yang ia tuntut”. (H.R. Ibnu Abdil Bar)20. Ulama Adalah Pewaris Nabi
وعن ابي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم انه
قال: من سلك طريقا الى العلم سلك الله طريقا ال الجنة، وانه العالم
يستغفرله من في السموات ومن فى الارض حتى اليتا فى الخير، ان العلماء ورثة
الانبياء (رواه ابو داود)
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW
bersabdal: Barang siapa menjalani akan suatu jalan untuk mencari ilmu
pengetahuan (ilmu Allah) maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
syurga, sesungguhnya orang alim semua makhluk yang ada di langit, dan
makhluk yang ada di bumi hingga ikan Hiu yang ada di laut memohon
ampunan baginya, sesungguhnya ulama itu adalah pewaris Nabi”. (H.R. Abu
Daud)21. Ilmu Lebih Penting Dari Uang / Harta
عن ابى ذر رضي الله عنه قال: قال عليه الصلاة والسلام، من جلس
عند العالم ساعتين او اكل معه لقمتين او سمع منه كلمتين او مشي معه خطوتين
اعطاه الله تعا لى جنتين كل جنة مثل الد نيا مرتين (رواه ابن ماجه)
Artinya: “Abu Dar RA berkata: Rasulullah SAW
bersabda: Barang siapa yang duduk bersama orang alim dalam dua waktu,
atau sama-sama makan dua suap atau mendengar dua kalimat dari dia, atau
melangkahkan kaki dua langkah bersamanya, maka Allah akan memberikan dua
syurga yang masing-masing syurga sebanding dengan dua putaran dunia”.
(H.R. Ibnu Majah)
وعن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم
: خير سليمان عليه السلام بين العلم والملك, فاختار العلم فاعطي العلم
والملك (رواه احمد)
Artinya:“Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: Sulaiman AS beliau memilih antara ilmu dan kerajaan, maka
kemudian beliau memilih ilmu, lalu diberikannya ilmu dan kerajaan”.
(H.R. Ahmad)22. Ilmu Lebih Utama Dari Ibadah Shalat
عن ابى در قال عليه الصلاة والسلام : يا ابا در للأن تخدو
فتعلم بابا من كتب الله تعا لى خيرا لك من ان تصلى مانة ركعة (رواه ابن
ماجه)
Artinya: “Abu Dar berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Ya Abu Dar seandainya kau pergi pagi lalu kemudian mempelajari ilmu satu
bab dari kitab Allah SWT maka itu lebih baik dibanding kau melaksanakan
shalat seratus rakaat”. (H.R. Ibnu Majah)23. Pentingnya Menuntut Ilmu
وعن انس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى ير جع (رواه الترمذي)
Artinya: “Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: Barang siapa yang keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia
berada di jalan Allah hingga sampai pulang”. (H.R. Tirmidzi)
عن ابى هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم
قال: من دعاء الى هدى كان له مثل اجور من تبعه لا ينقص ذلك من اجورهم شياء
(رواه مسلم)
Artinya: “Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: siapa yang memberi petunjuk ke jalan yang baik
(dengan ilmunya) maka ia akan mendapat pahala seperti yang di dapatkan
oleh orang yang mengikutinya tanpa kurang sedikit pun”. (H.R. Muslim)24. Diantara Adab Murid Itu Memuliakan Guru
وعن انس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: وقروا من تتعلمون منه (رواه ابو حسن المردى)
Artinya:“Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Muliakanlah orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu”. (H.R. Abu Hasan Al-Mawardi)
25. Keutamaan Dan Pentingnya Ilmu
وعن امامة رضي الله عنها قال: قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم: اقرب الناس من درجة النبوة اهل العلم والجهاد، اما اهل العلم فد لعا
الناس على ما جاءت به الرسول واما اهل الجهاد فجاهدوا باسيا فهم على ما
جاءت به الرسل (رواه درقطن)
Artinya: “Dari Umamah RA ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: orang paling dekat derajatnya dari para Nabi ialah ahkul ilmi
(yang berilmu) dan pejuang, jika orang yang berilmu memberi petunjuk
pada manusia melalui apa yang datang dari Rasul (ilmu), dan kalau
pejuang berjuanglah dengan pedangnya, seperti yang ditunjukkan Rasul”.
(H.R. Daruqutni)
وعن معاوية رضي الله عنها قال: قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : من ارادا الدنيا فعليه با العلم ومن اردالا خرة فعليه با العلم ومن
ارد هما فعليه با العل (رواه الدار قطنى)
Artinya: “Dari Mu’awiyah RA ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: Barang siapa menginginkan (kebahagiaan) duniawi maka dia
harus (mempunyai ilmu) dan barang siapa yang (menginginkan) kebahagiaan
akhirat, maka dia harus mempunyai ilmu, dan barang siapa yang
menginginkan keduanya maka harus mempunyai ilmu”. (H.R. Daruqutni)26. Ulama Laksana Bintang Di Lautan Bagi Nelayan
قال ابو مسلم الحولانى سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم
قال: مثل العلماء فى الارض الارض مثل النجوم فى السماء اذا برزت للناس
اهتددا بها (رواه ديلمي)
Artinya:“Abu Muslim Haulani berkata: saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: perumpamaan ulama di muka bumi laksana bintang
di langit, apabila ia muncul buat manusia, mereka mendapat petunjuk
karenanya”. (H.R. Dailimi)27. Ulama Laksana Pelita
وعن على كرمالله وجهه عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال:
سأ لت جبر يل عن اصحاب العلم فقال: هم سرج امتك فى الدنيا و الأخرة، طلوبى
لمن عرفهم، والويل لمن ان كرهم وابغضهم (رواه النساء)
Artinya:“Dari Ali Karromallohu Wajhah dari Nabi SAW
sesungguhnya beliau bersabda: Aku bertanya pada Jibril AS dari orang
yang berilmu (ashabul ilmi). Kemudian Jibril berkata: mereka ialah
pelita (lampu) ummatmu di dunia dan akhirat, beruntunglah orang yang
mengenalinya dan celakalah bagi orang yang mengingkari dan membencinya”.
(H.R. Nasa’i)
وعن جابر رضي الله عنه قال: فاالنبي صلى الله عليه وسلم : العلماء مصباح الأمة (رواه ابودر)
Artinya: “Dari Jabir RA ia berkata: Nabi SAW bersabda: ulama itu adalah pelita bagi umat”. (H.R. Abu Dar)28. Mencari Ilmu Untuk Mendapatkan Ridho Allah
عن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
ان الله تعالى لا يقبل من العمل الا ما كان خا لصا وابتض به رضاه (رواه
نسائ)
Artinya: “Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima amal seseorang
kecuali dengan niat yang tulus dan semata-mata mencari keridhoan-Nya”.
(H.R. Nasa’i)29. Belajar Tidak Boleh Bermotif
1 Menandingi Ulama
2 Mengakali Orang Yang Bodoh
3 Agar Terkenal Diantara Manusia
وعن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
لا تتعلم العلم لتبا هوا به العلماء، ولتماراوبه السفهاء ولتصرفوا به وجه
الناس اليكم، فمن فعل ذا لك فهو فى النار (رواه ابن ماجه)
Artinya:“Dari Jabir RA ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda: janganlah kalian belajar (menuntut ilmu) bertujuan untuk
berbangga pada ulama karenanya, dan untuk berdebat dengan orang-orang
bodoh, begitu pula bertujuan agar karenanya orang-orang dapat berpaling
(menarik perhatian), maka barang siapa yang melakukan itu maka ia masuk
neraka”. (H.R. Ibnu Majah)30. Tentang Pentingnya Niat Dalam Mencari Ilmu
عن امير المؤمنين ابى حفص عمربن الخطاب رضي الله تعالى عنه
قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: انما الاعمال با النيات وانما
لكل امرء ما نوى فمن كا نت هجرته الى الله ورسوله فحجرته الى الله ورسوله
ومن كا نت هجرته لدنيا يصيبها اومرأة ينكحها فهجرته الى ما ها جر
اليه (رواه شيخين)
Artinya:“Dari Amirul mu’minin Abi Hapsin, Umar bin
Khatab RA ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda:
Sesungguhnya syah atau tidaknya suatu amal (perbuatan taat) tergantung
pada niat, dan bagi tiap orang punya niat, maka barang siapa yang
niatnya hijrah menuju Allah dan Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah
dan Rasulnya, dan bagi yang niatnya hijrah menuju dunia, akan sampai
pada dunia, atau pada wanita maka ia akan menikahinya, alhasil hijrahnya
seseorang tergantung apa yang di tujunya”. (H.R. Bukhari Muslim)
وعن رسول الله صلى الله عليه وسلم : كم من عمل يتصد ر بصورة
اعمال الدنيا ويسير بحسن النية من اعمال الأخرة، وكم من عمل يتصدر بصورة
اعمال الأخرة ثم يصير من اعمال الدنيا بسؤ النية (حديث حسن صحيح)
Artinya: “Dari Rasulullah SAW: beberapa amal yang
berupa amal dunia, tetapi dengan baik niatnya akhirnya menjadi amal
akhirat, dan banyak pula yang berupa amal akhirat kemudian jadi amal
dunia karena jelek niatnya”. (Hadits Hasan)31. Amal yang tidak terputus sampai akhir hayat
إذا مات إبن أدم إنقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية او علمينتفع به او ولد صالح يدعوا له
Artinya: Apabila anak Adam (manusia) mati maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal; bersedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)