Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarkatuh

Kamis, 29 Oktober 2015

HARI GURU NASIONAL

Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan bahwa tanggal 25 November merupakan hari guru nasional, dimana tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tanggal 25 November sekaligus menjadi hari lahirnya persatuan Guru Indonesia.
Hari guru merupakan hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap para guru yang telah memiliki banyak jasa. Hari Guru ini sendiri diperingati pada tanggal yang berbeda ditiap negara, Beberapa Negara, Hari guru juga ditetapkan sebagai hari libur sekolah, sedangkan di Indonesia sendiri, Hari Guru bukan merupakan Hari libur resmi, Hari Guru di Indonesia diperingati dengan Upacara Bendera di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah.

Selamat Hari Guru Nasional
Selamat Hari Guru Nasional, JASA GURU TANPA TANDA JASA
Dibalik itu semua, ada sepenggal sejarah panjang kenapa 25 November terpilih sebagai Hari Guru Nasional dan juga ditetapkan sebagai Hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
PGRI awalnya adalah Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912. Organisasi ini berdiri dengan anggota para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Selama dua dekade terbentuknya PGHB, nama Persatuan Guru Hindia Belanda diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Hal ini membuat pemerintah belanda saat itu terkejut, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaat sangat tidak disukai oleh bangsa Belanda saat itu. Sebaliknya, kata “Indonesia” menjadi suatu yang sangat didambakan oleh para guru dan bangsa Indonesia saat itu.

http://madrasah.kemenag.go.id/files/ptk/Pengumumam%20Peringatan%20Hari%20Guru%20Nasional%20Tahun%202015.pdf?id=158

Rabu, 28 Oktober 2015

GURU HONORER DOMPU

Komunikasi guru madrasah dengan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Dompu H. Abu Bakar, SH dan Kisman Pangeran, SH.

Senin, 26 Oktober 2015

Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP

Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP - NPSN adalah Nomor Pokok Sekolah Nasional. NPSN Biasanya diberikan kepada sekolah yang telah terdaftar di database kemendikbud. Setelah kemarin saya bagikan info mengenai Cara Update Data Master Sekolah Melalui Verval SP kali ini setelah data anda lengkap maka NPSN anda siap dicetak oleh admin verval SP kab/kota. Bagi anda yang belum paham bahkan biasanya operator sekolah bingung apa sih NPSN itu. Saya kutip dari situs id.wikipedia.org
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) adalah kode pengenal sekolah Indonesia yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya.
Sistem NPSN bersifat nasional dan menggantikan kode-kode sebelumnya (seperti NIS) yang berbeda-beda formatnya dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Sebelumnya, aturan penyusunan kode pengenal sekolah antara satu provinsi dapat berbeda dengan provinsi lain. Akibatnya terjadi kegandaan data sekolah yang dapat berimbas pada sistem penggajian, penilaian, dan registrasi lainnya. NPSN merupakan penyederhanaan dan penggabungan sistem sehingga setiap sekolah akan memiliki kode unik dan menjadi pembeda utama antar satu sekolah dengan sekolah lainnya di seluruh Indonesia.
Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP - NPSN adalah kode pengenal yang ditetapkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP) dan diberikan kepada satuan pendidikan (sekolah) melalui dinas pendidikan kabupaten/kota diseluruh wilayah Indonesia. Penggunaan NPSN dimaksudkan untuk kemudahan dalam pengelolaan data satuan pendidikan.
Dasar pengembangan NPSN adalah Permendikbud No. 99 tahun 2013 tentang “Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kemendikbud”, Inmen Kemdikbud No. 2 Tahun 2011 “Tentang Kegiatan Pengelolaan Data Pendidikan Menteri Pendidikan Nasional”, dan Surat Keputusan Kabalitbang Diknas Nomor 3574/G.G4/KL/2009, tanggal 22 Oktober 2009, tentang “Nomor Pokok Sekolah Nasional sebagai nomor unik satuan pendidikan”
Format NPSN terdiri dari 8 digit secara acak.
Sekarang kembali ke pokok bahasan Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP. langsung saja ikuti langkah-langkah di bawah ini agar anda mudah dalam mencetak Sertifikat NPSN di Verval SP :

  1. Masuk ke halaman http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  2. Login menggunakan akun anda di sdm.data.kemdikbud.go.id
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  3. Setelah berhasil login masuk ke menu konten sertifikat.
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  4. Selanjutnya masukan beberapa data untuk melengkapi form tersebut. (1.) Pilih Penanggung Jawab (Kepala Dinas), jika tidak ada di list
    silahkan registrasi akun SDM terlebih dahulu);
    (2.) Upload logo Kab/Kota setempat max size 1Mb dalam bentuk
    PNG/JPG;
    (3. )Klik menu Simpan. 
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  5. Berikutnya setelah tersimpan masuk ke menu Rekapitulasi
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  6. Tampilkan satuan pendidikan melalui menu Arsip > Kecamatan > Satuan Pendidikan.
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  7. Klik icon pdf pada kolom sertifikat untuk mengunduh. Catatan : (1) Jika satuan pendidikan tidak ditemukan silahkan cari di menu Konfrimasi, panduan dapat diunduh di :
    << Download Tutorial Konfirmasi NPSN >>
    (2) icon pdf tidak muncul karena sekolah tersebut belum update vervalSP Sekolah, panduan dapat membaca tutorial ini: Cara Update Data Master Sekolah Melalui Verval SP.
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
  8. Jika sudah didownload sertifikatnya maka anda tinggal membuka menggunakan aplikasi pembaca file pdf dan siap di cetak di kertas yang biasa digunakan untuk mencetak sertifikat.
    Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP
 Nah itu tadi info mengenai Cara Cetak Sertifikat NPSN Melalui Verval SP, jika ada pertanyaan silahkan disampaikan melalui kotak komentar. Sekina dan terima kasih.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Makalah Profil Negara Indonesia




BAB I
PENDAHULUAN
   A.   Latar Belakang
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.
Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.
   B.  Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan diteliti dalam pembuatan makalah in adalah antara lain :
a.       Konsep negara ;
b.      Pengertian warga negara ;
c.       Pengertian rakyat ;
d.      Pengertian penduduk
e.       Pengertian bangsa; dan
f.       Terbentuknya negara.
  C.   Tujuan Makalah
Tujuan yang ingin dicapai oelh penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
a.       Ingin mengetahui konsep Negara;
b.      Ingin mengetahui pengertian warga Negara ;
c.       Ingin mengetahui pengertian rakyat ;
d.      Ingin mengetahui pengertian penduduk ;
e.       Ingin mengetahui pengertian bangsa;,dan
f.       Ingin mengetahui proses terbentuknya suatu negara.
D.    Manfaat Makalah
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah in adalaha antara lain :
a.       Dapat mengetahui konsep Negara;
b.      Dapat mengetahui pengertian warga Negara ;
c.       Dapat mengetahui pengertian rakyat ;
d.      Dapat mengetahui pengertian penduduk ;
e.       Dapat mengetahui pengertian bangsa;,dan
f.       Dapat mengetahui proses terbentuknya suatu negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Konsep Negara
”Negara”adalah integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi
pokok dalam kekuasaan politik. Namun, negara juga merupakan alat (agency) dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam masyarakat menertibkan fenomena kekuasaan dalam masyarakat.
Sebab manusia hidup dalam suasana kerjasama, sekaligus suasana antagonistic
yang penuh konflik. Oleh karena itu negara merupakan organisasi yang dalam
suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan kehidupan
bersama tersebut. Secara singkat terdapat dua tugas negara, yakni: (1)
mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial ataupun
bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang
membahayakan; (2) mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan
golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat
seluruhnya. Negara menentukan bagaimana kegiatan-kegiatan asosiasi
57 kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional
(Budiardjo, 2000: 39).
Namun, yang lebih khusus lagi konsep ”negara” tersebut kecenderungan
umumnya mengacu kepada bentuk pemerintahan sipil, yang khususnya
berkembang seperti di Eropa sejak abad ke-16. Model tersebut telah banyak ditiru
denngan keberhasilan yang bervariasi. Persoalan yang muncul ditimbulkan oleh
bentuk pemerintah sipil ini dapat ditemukan melalu refleksinya dalam filsafat politik Eropa. Baik teori kontrak sosial yang dimulai dari Thomas Hobbes yang
dituangkan dalam Leviathan (1651), ia berpendapat bahwa mematuhi apa yang
memerintah berdasarkan hukum adalah satu-satunya alternatif dalam situasi yang
penuh pertikaian yang berkepanjangan.Negara adalah suatu struktur yang abstrak
dan impersonal dari jabatan yang dipelihara kondisional dijalanakan oleh
individu-individu tertentu. Namun segera setelah Revolusi 1688, John Locke
Mempublikasikan Two Treatises of Government, yang memperluas gambaran
kekakuan negara yang bersifat tidak toleran sebagaimana diberikan oleh Hobbes.
Karya ini mempopulerkan pandangan bahwa pemerintah membentuk persetujuan
subyek mereka, dan dibatasi oleh-hak-hak alamiah (hak untuk hidup, kebebasan,
dan hak milik). Selanjutnya J.J. Rousseau menerbitkan dua karya utamanya yakni
Social Contrat dan Emile tahun 1762. Ia menertibkan bagaimana pada kehendak
umum komunitas warganegara yang ditujukan untuk kepentingan publik, yang
berpendapat bahwa republik merupakan kondisi yang diperlukan bagi perdamaian
abadi, dan di dalam Revolusi Prancis 1789, banyak mengadopsi gagasan-gagasan
Rousseau tersebut.
B.       Pengertian Warga Negara
Warga Negara  merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah.
C.      Rakyat
Rakyat adalah bagian dari suatu negara atau elemen penting dari suatu pemerintahan.Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ideologi sama dan tinggal di daerah/pemerintahan yang sama dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu untuk membela negaranya bila diperlukan.Elemen rakyat terdiri dari wanita , pria , anak-anak , kakek dan nenek.Rakyat akan dikatakan rakyat jika telah disahkan oleh negara yang ditempatinya dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai rakyat/warga negara Rakyat diambil dari kata Rahayat..artinya yang mengabdi,pengikut,pendukung.Konotasinya sangat merendahkan karena dianggap sebagai "hamba,budak dan sejenisnya" Sehingga agak berbeda dengan maksud dari kata people ( Inggris )..apalagi kalau dengan konotasi rakyat sebagai sebuah kekuatan atau pemilik sebuah Negara
D.      Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi.
Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
E.       Bangsa
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.
F.       Terbentuknya Negara
Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi, yakni : (a) teori yang bersifat spekulatif, dan (2) teori yang bersifat evolusi.
a)               Teori yang Bersifat Spekulatif
Teori yang bersifat spekulatif, meliputi antara lain : teori teokratis, teori perjanjian masyarakat, dan teori kekuatan/ kekuasaan.
1.      Teori Teokrasi (ketuhanan) menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini adanya atas kehendak ALLOHU Subhanahu Wata’ala, sehingga negara pada hakekatnya ada atas kehendak ALLOH. Penganut teori ini adalah Fiedrich Julius Stah, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui proses bertahap mulai dari keluarga menjadi bangsa dan negara.
2.      Teori perjanjian masyarakat. Dalam teori ini tampi tiga tokoh yang paling terkenal, yaitu Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori ini negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya ”orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang lain” (homo homini lupus, menurut Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat (contract social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan, misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.
3.      Teori kekuasaan/ kekuatan. Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan penaklukan.
Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang pertama kali, atau bermula dari adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin oleh kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka mendapatkan makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa mengalahkan kelompok saingannya. Adagium thomas Hobbes yang menyatakan ”Bellum Omnium Contra Omnes” semua berperang melawan semua, kiranya tepat sekali untuk memotret kondisi mereka dalam persaingan untuk memperebutkan sesuatu. Kelompok yang terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang dimilikinya diduduki dan dikuasai oleh sang penakluk, dan demikian seterusnya.
b)               Teori yang Bersifat Evolusi
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa lembaga – lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan – kebutuhan manusia, maka lembaga – lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan – tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi negara).
Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam. Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.
 BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Rabu, 21 Oktober 2015

KURIKULUM 2013 MADRASAH IBTIDAIYAH


Bagi abdi madrasah yang butuh buku untuk madrasah ibtidaiyah silakan klik link di bawah ini :

  1. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_ski_MI_4_siswa.pdf
  2. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_ski_MI_4_guru.pdf 
  3. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_fikih_MI_4_siswa.pdf 
  4. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_fikih_MI_4_guru.pdf 
  5. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_akidah_akhlak_MI_4_siswa.pdf 
  6. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_akidah_akhlak_MI_4_guru.pdf 
  7. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_akidah_akhlak_MI_1_guru.pdf 
  8. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_akidah_akhlak_MI_1_siswa.pdf 
  9. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_alquran_hadis_MI_1_guru.pdf 
  10. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_alquran_hadis_MI_1_siswa.pdf 
  11. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_bahasa_arab_MI_1_guru.pdf 
  12. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_bahasa_arab_MI_1_siswa.pdf 
  13. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_fikih_MI_1_guru.pdf 
  14. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/bukupaiarab/buku_fikih_MI_1_siswa.pdf 
atau bisa juga langsung mengnjungi situs resmi Kementerian Agama dengan cara mengklik link di bawah ini :

http://madrasah.kemenag.go.id/bahan_pembelajaran.php

SEMOGA BERMANFAAT !!